Pages

Sunday, March 6, 2011

Jalan-Jalan di Anjungan KRI Teluk Bone





Minggu pagi (6/3) salah satu keponakan kami melalui telepon genggam memberitahu bahwa dia ingin singgah ke rumah kami. kebetulan kapalnya, tempat dia bekerja, sejak selasa kemarin masuk galangan untuk beberapa perbaikan. Lalu, dengan Shogun Tahun 2003 aku pun meluncur menuju pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Setelah mengalami kebingungan, mencari ke sana kemari dan bertanya ke seseorang yang aku temui di jalan karena lupa jalan menuju pelabuhan akhirnya sampai juga.

Beberapa jam kami ngobrol di rumah tentang keluarga, tradisi para prajurit di kapal, rencana pemusnahan beberapa kapal perang Indonesia buatan Amerika dan hal-hal ringan lainnya yang menambah keakraban kami. Sebagai sebuah keluarga kami memang jarang berjumpa karena terpaut oleh jarak tempat tinggal dan tempat kerja yang jauh. Hanya pada momen-momen tertentu saja yang membuat kami semua berkumpul bersama seluruh keluarga.

Setelah cukup lami kami ngobrol di rumah, aku pun mengantar kembali keponakan kami tersebut ke pelabuhan. Aku memparkir sepeda butut kami di dekat galangan. Tampak sebuah bagian atas sebuah kapal yang besar dengan sebuah bendera perang warna merah dan putih, selang-seling. dan sebuah nomor lambung kapal yang tertulis angka 511 yang besar Lalu, kami (aku dan jagoan semata wayang kami) pun menyempatkan mampir untuk berkeliling di anjungan dan beberapa ruangan kapal yang masih sedang dalam perbaikan tersebut.

Dalam perjalanan pulang sebenarnya aku ingin mengetahui kesan anak kami atas kapal tersebut namun aku belum sempat menanyakan. Namun tiba-tiba aku mendengar celetukannya ketika kami masih diatas motor dalam perjalanan pulang.

"Saya pikir kapalnya bagus, Yah" kata anak kami. Aku pun bisa menangkap kesannya terhadap salah satu kapal kebanggaan bangsa Indonesia tersebut. Lalu aku pun menjawab "Iya Dik, memang kapalnya kan sudah lama dibuatnya"

Setelah di rumah aku pun mencari data tentang kapal tersebut, bertanya pada paman Google. Kapal KRI Teluk Bone - 511 ternyata memang dibuat pada tahun 1940-an. Sebuah kapal jenis Landing Ship Tank buatan Amerika yang berada di bawah pembinaan Satuan Lintas laut Militer (Satlinlamil ) Surabaya. Kapal ini memiliki spesifikasi berat 2160 ton dan mampu mengangkut 17 tank dengan beberapa jenis kendaraan, dan dilengkapi dengan fasilitas yang mampu mengangkut sampai 800 pasukan, memiliki kemampuan kecepatan berlayar sampai dengan 7 knot atau 7 mil per jam. Termasuk salah satu dari 12 kapal yang akan di musnahkan.

Dengan kapal tersebut beberapa kali keponakan kami pernah ikut bertugas mengantar pasukan (AD) yang bertugas di beberapa wilayah RI baik di daerah perbatasan maupun di daerah konflik.

Semoga selalu jaya.


Semarang, 6 Maret 2011



1 comment:

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)