Pages

Wednesday, November 16, 2011

Sebuah Lagu Di Hari Kiamat

Oleh Czeslaw Milosz

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Zawawi

Pada hari ketika dunia berakhir

Seekor lebah mengitari sebuah semanggi

Seorang nelayan menisiki sebuah jaring yang telah pudar

Ikan lumba-lumba yang bergembira berlompatan di lautan,

Dalam semburan hujan burung-burung pipit muda bersenda gurau

Dan seekor ular berkulit keemasan seperti seharusnya selalu begitu.

Pada hari ketika dunia berakhir

Para perempuan berjalan melewati ladang-ladang berlindung di bawah payung mereka,

Seorang pemabuk mulai mengantuk di tepi halaman berumput,

Penjaja sayur berteriak di jalanan

Dan perahu berlayar kuning datang lebih mendekat ke pulau,

Suara sebuah biola bergema di udara

Dan mengarahkan ke sebuah malam yang penuh gemintang.

Dan orang-orang yang berharap kilat dan guntur

kecewa.

Dan mereka yang berharap tanda-tanda dan kekalahan malaikat

Tak kan percaya hal itu terjadi sekarang.

Selama matahari dan bulan di atas,

Selama lebah masih singgah di sebuah mawar,

Selama bayi merah terlahir

Tak ada yang percaya hal itu terjadi saat ini.

Hanya seorang pria tua berambut putih, yang akan menjadi nabi

Namun belum menjadi seorang nabi, karena ia terlalu sibuk,

Mengulang-ulang sambil dia mengikat tomat-tomatnya:

Tak kan ada hari kiamat yang akan tiba,

Tak kan ada akhir dunia lainnya yang akan hadir.



Gresik, 15 November 2011




A Song On the End of the World

by Czeslaw Milosz

translated into English by Anthony Milosz

On the day the world ends

A bee circles a clover,

A fisherman mends a glimmering net.

Happy porpoises jump in the sea,

By the rain spout young sparrows are playing

And the snake is gold-skinned as it should always be.

On the day the world ends

Women walk through the fields under their umbrellas,

A drunkard grows sleepy at the edge of a lawn,

Vegetable peddlers shout in the street

And a yellow-sailed boat comes nearer the island,

The voice of a violin lasts in the air

And leads into a starry night.

And those who expected lightning and thunder

Are disappointed.

And those who expected signs and archangels' trumps

Do not believe it is happening now.

As long as the sun and the moon are above,

As long as the bumblebee visits a rose,

As long as rosy infants are born

No one believes it is happening now.

Only a white-haired old man, who would be a prophet

Yet is not a prophet, for he's much too busy,

Repeats while he binds his tomatoes:

No other end of the world will there be,

No other end of the world will there be.

Biografi Czeslaw Milosz

Czeslaw Milosz terlahir dari sebuah pasangan bernama Weronika dan Aleksander Milosz pada tanggal 30 Juni 1911, di Szetejnie, Lithuania (kemudian dibawah kekuasaan pemerintah Tsar Rusia). Setelah pecahnya Perang Dunia I, Aleksander Milosz bergabung dalam pasukan Tsar, dan sebagai insinyur tempur ia membangun jembatan dan kubu pertahanan di garis depan daerah. Istri dan anaknya menemaninya dalam perjalanannya yang terus-menerus di daerah Rusia. Keluarganya tidak kembali ke Lithuania sampai 1918, dimana mereka menetap di Wilno (kemudian menjadi bagian dari Polandia; juga disebut Vilnius atau Vilna).

Milosz lulus dari sekolah tinggi pada tahun 1929, dan pada tahun 1930 puisi pertamanya dipublikasikan dalam Alma Mater Vilnenis, sebuah majalah kampus. Pada tahun 1931 ia mendirikan kelompok sastra avant-garde Polandia "Zagary"; koleksi pertama dari tulisan-tulisannya muncul pada tahun 1933. Tahun yang sama ia menjadi editor bersama sebuah Anthology Puisi Sosial. Pada 1934 ia memperoleh gelar sebagai Master Hukum dan bepergian ke Paris dalam sebuah program beasiswa dari Dana Kebudayaan Nasional. Pada tahun 1936 ia mulai bekerja sebagai programmer sastra untuk Radio Wilno. Dia dipecat karena pandangan berhaluan kiri tahun berikutnya dan, setelah perjalanan ke Italia, mengambil pekerjaan di Radio Polandia di Warsawa. Dia menghabiskan sebagian besar waktu Perang Dunia II di Warsawa yang diduduki Nazi bekerja pada sebuah koran bawah tanah.

Setelah perang, ia datang ke Amerika Serikat sebagai diplomat bagi pemerintah komunis Polandia, bekerja di konsulat pertama Polandia di New York, kemudian di Washington. Pada tahun 1950 ia dipindahkan ke Paris, dan tahun berikutnya ia meminta suaka politik dan permintaan itu dikabulkan oleh pemerintah Perancis. Ia menghabiskan sebagaian besar waktu berikutnya di Paris sebagai penulis lepas. Pada 1953 ia menerbitkan The Captive Mind, dan novelnya , The Seizure of Power, menerima the Prix Littéraire European from the Swiss Book Guild. Pada tahun 1960 ia pindah ke Amerika Serikat untuk menjadi dosen dalam sastra Polandia di University of California di Berkeley. Dia kemudian menjadi profesor bahasa Slavia dan sastra. Dia tidak mengunjungi Polandia lagi sampai dengan tahun 1981.

Pada tahun 1980, Milosz dianugerahi Hadiah Nobel untuk Sastra. Penghargaan lainnya termasuk penghargaan untuk terjemahan puisi dari PEN Polandia Center di Warsawa, Guggenheim Fellowship, dan Neustadt Prize untuk Sastra Internasional. Dia telah menulis hampir semua puisinya dalam bahasa Polandia asalnya, meskipun karyanya dilarang di Polandia sampai setelah ia memenangkan Hadiah Nobel. Dia juga menerjemahkan karya-karya penulis Polandia lainnya ke dalam bahasa Inggris, dan menterjemahkan karyanya sendiri bersama dengan penyair lain seperti Robert Hass dan Robert Pinsky. Terjemahan ke dalam bahasa Polandia termasuk bagian dari Alkitab (dari bahasa Ibrani dan Yunani) dan karya-karya dari Charles Baudelaire, TS Eliot, John Milton, William Shakespeare, Simone Weil, dan Walt Whitman. Dia meninggal pada 14 Agustus 2004.

(sumber: http://www.poets.org)

No comments:

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)