Pages

Thursday, July 5, 2007

Kebersamaan

dalam tawaruk
ku getarkan asma Mu
dilatifah-latifah karunia Mu
tempat pekat segala hasrat
menjolok dzikir Mu maha tinggi
tersungkur ku dalam putaran tasbih
kembara angan berpusar di ruang waktu
ketika bismillah hanya terucap
oh…jiwa terlena
gemerlap dan megahnya dunia
oh…jiwa merana
tak tergapai hasrat cinta
oh…jiwa melekat pada segala nikmat
di bumi Mu
ku sebut-sebut asma Mu
ku s’makin dekat di lapisan-lapisan pintu Mu
mengetuk-ngetuk,
dalam ledakan tangis
merunduk-runduk,
dengan rasa hina
mendoa ku dapat bersama
memohon Engkau dekat
lebih dekat dari urat leher
disaat ku duduk,
berdiri,
dan berbaring
hanya Engkau ku maksud
hanya ridho Mu ku tuju

No comments:

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)