di ritmis satu satu desah nafasmu
rinaiku tetap yang dulu
membiru menyuara membahana dilangit jiwa
menahan arak awan terjatuh titik rintiknya
di perih sayat – sayat keriput kulit tubuh dan keras hatimu
aku turut menyemainya
mengharu biru dalam polah kata dan sorot mata tak berasa
semeskipun semesta cinta seringkali hadir di badai kata
di alir air duka sudut – sudut matamu
aku tetap mengeja
menyala membara merisau masa depan semua
merenda segunung asa di tiada daya
kini di hening duduk diamku
aku menoreh semua warna
berasa menuai pelangi senja
mewujud indah bagi jiwa jiwa mencinta
kini di puji puja siang malamku
aku melafal mantra
berasa menyatu dalam duka lara
membias sirna dalam rela
Bojonegoro, 31 Juli 2007
No comments:
Post a Comment