karena hamba kotor, maka
hamba pun takut
melintaskan harap
dalam igauan pun dalam kesadaran
sebagai Musa yang terkapar
di Bukit Tursina
lalu, tak lagi kenal siapa belahan jiwa
dalam harihari penuh seruan menghamba
seperti Muhammad
dalam gigil dan cemas tertutup
selimut keras
dalam harihari tak menampakkan diri
para penggenggam bara cahaya!
karena hamba kotor, maka
hamba hanya menyebutnyebut
lirih namaMu
yang tak pernah membuat dadaku
tergetar dalam
tangis terjungkal
Kota Pudak, 19 Desember 2007
No comments:
Post a Comment