telah terumpah merah darah
di halamanhalaman ladang pembantaian
birahi kebinatangan
pada setiap musim dimana kalender berganti
mengiringi gema suarasuara
membesarkan yang tlah maha besar
tapi, entahlah
apakah sukmamu reinkarnasi
lalu, terperangkap dalam sekujur
tubuh kami
hingga kami tetap saja
berkatakata dengan bahasa hatimu
melangkah dengan kakimu
menatap dengan matamu
mendengar dengan telingamu
dan makan pun dengan caramu
Lamongan, 21 Desember 2007
No comments:
Post a Comment