gemuruh gempa luruhkan kota
di pagi buta dimana embunembun turun
selimuti fajar dan daundaun
semestinya
taman bebunga ditengahtengahnya
porakporanda
bening telaga disudut kota
keruh berlumur lumpur
gedunggedung tegak kokoh
menyisakan puingpuing
gemuruh suarasuara di balik dada
lumpuhkan kotahatiku
kota yang ramah
hati yang indah
kelu membeku
ngilu membisu tinggal
bercak jejak
genangan kelam
hingga aku
jatuh berpeluh
menyerah mengarah
pada badai takdirMu
yang sedu
Kota Pudak, 14 Desember 2007
No comments:
Post a Comment