Pages

Thursday, December 6, 2007

Listrik Rakyat

dasar!
tarifmu kerap kau tinggikan
di antara reruntuhan penghasilan


katamu disesuaikan
di riuhrendah senyap jeritan


tetapi di tinggimu itu
aku tak mengerti, ah kenapa
wajahmu tetap nyalapadam


semestinya wajah kami
merahpadam
memunguti sejumput kata dalam
pejam


kerap kau buat kami
berlonjak berteriak
ketika dalam pejam tibatiba seperti
terbuka mata

ternyata hanya guraumu saja
karena kami harus membakar lilin
lebih lama


Kota Pudak, 6 Desember 2007

No comments:

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)