Pages

Friday, February 1, 2008

Misteri Senyum Daripadamu

harihari tanpa daripadamu
semangkin nyeri semangkin sunyi
menyelami parutparut hati
yang engkau goresken melalui
tangantangan daripada kekuasaan

sebuah masa dimana warnawarna
adalah sebuah jalan kehidupan
engkau campakken mereka
yang tak sewarna, serupa juga seirama

kini, misteri senyum daripadamu
tak lagi membuat kami merekaduga
kerna disebuah bukit yang engkau bangun
sebagai kedinastian daripadamu
telah kokoh mendekapmu beristirah


Kota Pudak, 31 Januari 2008

No comments:

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)