pada suatu ketika terlontar aku dari rahim sunyi terdampar ke sebuah takdir negeri tempat dimana aku tumbuh mengeja dan mengkais-kais hidup bersama zaman
pada malam-malam muram aku berteriak sebagaimana zaman berontak aku berlagak sebagaimana zaman bertindak aku marah sebagaimana zaman memerah aku menghujat sebagaimana zaman mengumpat aku berduka sebagaimana zaman berkusut muka aku damba sebagaimana zaman mencinta aku terkejut sebaimana zaman bersungut-sungut aku tertawa sebagaimana zaman gembira
ketika t’lah serak aku berteriak muak aku berlagak penat aku menghujat lama aku berduka sirna aku damba takut aku terkejut lena aku tertawa berdenting suara-suara mungkin adalah jiwa atau entah siapa menikam dengan kata tanya tak terduga “siapakah aku?”
sejak itu dalam malam-malam panjang berderet-deret permohonan aku semakin jauh terlempar dan terdampar pada sebuah negeri semakin tak kukenali dengan masih tertikam kata tanya siapa aku.
Maret 2008
No comments:
Post a Comment