Pages

Wednesday, June 18, 2008

Sajak Caci Maki

“hormatilah cicak cicak di dinding rumahmu”

(Sajak Cicak, Saut Situmorang, otobiografi, 2007)



di tanah kami
caci maki adalah bahasa
sorga. keluar menggelegar diantara dua katup
putih seperti lingkaran asap udut
dari akar hati yang paling mawar

di ranah kami
tak terbiasa bertebu muka
sambil menekuk kata di sebalik dada
menuai luka di akhir cerita

di ranah kami
tak terbiasa bertebu muka
sambil bertepuk dada lalu bersuara
sebagai pewaris tunggal
peradaban dunia


April 2008

No comments:

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)