Pages

Thursday, July 3, 2008

namamu disebut

tuhan
aku dengar
namamu

disebut-teriakkan
dalam
geram
adakah,

adakah engkau
tertawa-tawa
ditengah-tengah
mereka
dalam
gemuruh
dada
gemuruh
suara

mempertahankan
egonya

Juli 2008

[sajak diatas semula saya posting di milis apresiasi sastra dengan larik-larik yang agak memanjang. lalu mendapat respon dari Hudan Hidayat (novelis dan esais) dengan penataan larik-lariknya menjadi sebagaimana diatas. respon lain adalah bahwa sajak tersebut terlalu verbal, saya disarankan untuk menggunakan metafora-metafora, tapi saya memang belum bisa membuat sajak yang kaya dengan metafora-metafora, baru belajar menulis, semoga dapat dinikmati meskipun terlalu verbal]

No comments:

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)