tuhan
aku dengar
namamu
disebut-teriakkan
dalam
geram
adakah,
adakah engkau
tertawa-tawa
ditengah-tengah
mereka
dalam
gemuruh
dada
gemuruh
suara
mempertahankan
egonya
Juli 2008
[sajak diatas semula saya posting di milis apresiasi sastra dengan larik-larik yang agak memanjang. lalu mendapat respon dari Hudan Hidayat (novelis dan esais) dengan penataan larik-lariknya menjadi sebagaimana diatas. respon lain adalah bahwa sajak tersebut terlalu verbal, saya disarankan untuk menggunakan metafora-metafora, tapi saya memang belum bisa membuat sajak yang kaya dengan metafora-metafora, baru belajar menulis, semoga dapat dinikmati meskipun terlalu verbal]
No comments:
Post a Comment