Pages

Tuesday, October 21, 2008

Kemana cinta bermuara

dalam deru laju keramaian
berkaca aku pada diri
gemuruh gaduh suara-suara
memeram tanya


sedangkan tanah-tanah retak
kehilangan humusnya
dan bunga-bunga liar pun
telah bosan menghias
pucuk-pucuk pokoknya


dan benarkah cinta telah
mengalir dari dada kita
entah kemana bermuara


ataukah dia pergi mewujud
menjadi jantung hati
selalu kita rindui
coleteh dan kebandelannya



Oktober 2008

No comments:

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)