Pages

Wednesday, December 24, 2008

Di Pasar Senggol

membayangkanmu dari sini, kekasih terkasih
sepanjang jalan Arif Rahman Hakim
sebuah surga bagi para pedagang kaki lima
pada jarak lintasan pipa dan rel kereta tua
semua ada semua tersedia

aku pesan pada seorang pelayan
wajah bening lumayan
dua porsi makanan
satu untukku satu untukmu
karena engkau tak ada disisiku
akupun menghabiskannya untukmu

membayangkanmu dari sini, kekasih terkasih
sepanjang jalan Arif Rahman Hakim
aku tak ingin seperti mereka,
seperti seorang kekasih tak setia
menunggu dan berharap-harap
hampiran lalu lalang orang-orang
untuk sebuah penghidupan

membayangkanmu dari sini, kekasih terkasih
duduk pada sebuah kursi jati berjajar rapi
aku hanya bisa meredam kata-kata hati
agar tak bergerak dan memberontak
seperti gerbong-gerbong kereta tua
berderak-derak ke stasiun kota

ketika aku saksikan berpasang para muda
saling bergenggaman dan bersuapan
mesra seperti tak ada siapa-siapa
menarik anganku pada suatu masa
ketika kita tak hirau sekitar kita


Gresik, 24 Desember 2008

No comments:

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)