Pages

Thursday, January 8, 2009

Di Gaza Kami Rindu LemahlembutMu

di jalur ini
telah berabad-abad rakaat
kami rindu KemahalemahlembutanMu

melalui anak-anak manjaMu
melempari kami dari segala penjuru
dengan berbagai alat pemusnah
paling mutakhir

di jalur ini
telah lahir begitu banyak ratapan
ketika kehilangan demi kehilangan
menjadi mimpi selalu kami temui
dari kelam ke kelam

apakah kami benar-benar bebal
hingga tak dapat menangkap
isyarat kekerasanMu
selalu Engkau timpakan
selama berabad-abad khianat
diantara ratap-ratap
pada jalur-jalur pengap
oleh kefakiran kami

Januari 2009

1 comment:

Anonymous said...

salam, bung! selamat berpuisi ria. kulo lare lamongan. cah ndeso.

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)