Pages

Friday, March 25, 2011

Apakah Tuhan Pernah Salah

~ untuk antok ~

pagi yang mendung seolah menjadi murung ketika aku mendengar suara-suara yang bukan hanya sekedar kabar burung bahwa tadi malam engkau kehilangan jantung.


jantung yang telah menjadikan engkau bergairah dalam mencari nafkah. jantung yang memacu engkau bergelora dalam berkata-kata. jantung yang membuat engkau berderai dalam tawa. jantung yang tak menyurutkan langkah meski engkau dalam lelah. jantung yang terkadang juga memamah rasa cemas di dadamu.


apakah suatu ketika Tuhan pernah salah dalam memilih menikam jantung hamba-Nya yang lebih tabah dalam setiap sembah melintasi lekuk-liku jalan perbukitan kehidupan.


Pondok Permata Suci, 25 Maret 2011

2 comments:

wajdi said...

pak awie,indah. menghantam diri dengan tanya yg gagah.

awie said...

ha..ha...terima kasih mas wajdi apresiasinya.

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)