Pages

Thursday, October 27, 2011

Kopi Pangku


di NEGERI kami hari-hari adalah melepas penat
setelah seharian bertarung merebut hidup
menikmati hitam pekat kental mantap kopi pahit
sambil memelototi bidak hitam dan bidak putih diantara kami.
memainkan raja hitam dan raja putih dalam hidup mati.
setelah seharian hidup mempermainkan kami

di NEGERI kami banyak dibangun tempat melepas pahit hidup
yang didalamnya seringkali adalah gemerincing adukan gemulai
yang membuat kami ogah berpaling dan pulang

Sidomoro, 26 Oktober 2011

2 comments:

MAYA said...

Saya jadi teringat lokasi KKT saya. Disana ada cafe kopi pangku. ^^

awie said...

oh ya, di daerah mana itu Mbak Maya?

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)