~ siwur ~
kau selalu bersikukuh untuk tak menyebut
namamu di setiap kita bertemu dalam
perjalanan malam-malam itu
“apa arti sebuah nama” kilahmu
sambil mengutip pepatah
tak berdasar itu
“bukankah banyak yang percaya sebuah
nama adalah sebuah doa”
pikirku
rupanya kau ingin mengekalkan misteri
dari namamu padahal tawa kita
begitu akrab
“karena kau tak akan percaya bila kusebut nama”
kau bertaruh sambil
bersuara luruh
dan ketika itu kau sebagai pemenang karena berkali-kali
terlontar kata ”benarkah?” untuk memastikan
kau menyebut namamu
mungkin ada gurat kecewa
ketika terdengar aku
tak percaya
demikianlah ternyata, kota kita tak begitu luas
ketika kutemukan jejak namamu
yang dulu pernah berhampir di benakku
pada sebuah jejak sajak
yang menarik-narik angan
pada sebuah tualang
ketika mencari seorang belah hati
di kemudian hari hanya untuk
tersakiti
Gresik, 6 Juli 2009
1 comment:
Hello from Nouméa
Writting is living
Post a Comment