tertoreh di buku angan
gurat-gurat kebesaran, kemegahan, dan kemewahan
dalam lembar – lembar buram dan terang
menjadi mimpi di bawah hati
terlukis di kanvas matahari yang menyendiri
pelangi kebimbangan, kemasygulan, ketakutan, dan kefanaan
dalam keping malam yang menikam
seperti auman serigala purnama
adalah aku tlah dihadapMu
betapa tertipu ketika itu
karena ada banyak aku di saat kesunyian dihadapMu
lalu, akupun bertanya: siapakah yang sangat diriku?
mengembara di belantara jiwa
menelisik sunyi dedaun hati
menghapus halaman demi halaman di buku angan
gurat warna kebesaran, kemegahan, dan kemewahan yang berkelindan
Kota Pudak, 24 September 2007
No comments:
Post a Comment