Pages

Monday, September 24, 2007

Mimpi Yang Hilang

tertoreh di buku angan
gurat-gurat kebesaran, kemegahan, dan kemewahan
dalam lembar – lembar buram dan terang
menjadi mimpi di bawah hati

terlukis di kanvas matahari yang menyendiri
pelangi kebimbangan, kemasygulan, ketakutan, dan kefanaan
dalam keping malam yang menikam
seperti auman serigala purnama

adalah aku tlah dihadapMu
betapa tertipu ketika itu
karena ada banyak aku di saat kesunyian dihadapMu
lalu, akupun bertanya: siapakah yang sangat diriku?

mengembara di belantara jiwa
menelisik sunyi dedaun hati
menghapus halaman demi halaman di buku angan
gurat warna kebesaran, kemegahan, dan kemewahan yang berkelindan




Kota Pudak, 24 September 2007

No comments:

Sepetak Sajak

Kau tidak menyebut nama-Ku
kau menyebut namamu

(Gatoloco, Asmaradana, Goenawan Mohammad)

----

aku ingin mencintamu dengan membabi buta-
dengan sebotol racun yang diteguk Romeo
tanpa sangsi yang membuat kematiannya jadi puisi

aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta
dengan sebilah belati yang ditikamkan Juliet
ke dada sendiri yang membuatnya jadi abadi

(Aku Ingin, Autobiografi, Saut Situmorang)