Buat Pelangiku
senja dari balik jendela kaca
guyuran hujan telah reda
senja yang indah
hati yang gelisah
senja yang basah
benak yang kembara tak tentu arah
menelusuri jalan pulang
masih terasa hangat
sisa-sisa saat perpisahan
ketika engkau harus menjauh kembali
meski tak pernah bisa pergi
selalu tangis, tawa, riang, manja, dan celotehmu
mencengkeram hati
seorang gadis kecil
berlari-lari kecil melonjak berteriak
jari kecilnya menunjuk langit:
”ada pelangi”
lalu kudongakkan kepala
kulihat lengkung pelangi
terbelah dua diatas kota
ah, pelangi
kemanakah warna-warnimu
hingga jarak membelah memisahkan keindahanmu
seperti hatiku yang terbelah
merindukan pelangiku yang jauh
terpisah jarak gelisah
Jan-Feb 2008
No comments:
Post a Comment