seringkali ku dengar di sekitar
suara-suara, tertawa-tawa
sementara kabar duka
menyeruak berkala di baliknya
detik ini saatmu
sedangkan aku belum terhitung
pada giliran yang menunggu
tawa mereka bahagia
seakan derainya tak menua
lalu binasa
pada apa yang mereka sebut-sebut
di mulut dan hafalan kata-kata di kepala
mereka percaya kelak
adalah penuntun menuju sebuah negeri
nyaman sentausa tak kurang suatu apa
sebagai miliknya yang telah di kapling lama
akhirnya, silat kata pada yang beda
seringkali hadir mengeraskan jiwa
seakan-akan tak menebarkan dusta
cerita yang tak pernah dialami, sebuah spekulasi
ah, seandainya hidup
tidak mencengkeram dan dicengkeram
konsep-konsep dan dogma-dogma
tapi hanya menuju yang NYATA
mungkin tak perlu mengobral berbuih kata-kata
menegangkan urat-urat leher
HANYA duduk bersama dalam damai dan
tenang jiwa, menyelam tenggelam dalam DIAM
Februari 2008
No comments:
Post a Comment